21.04°

---

Para peminat produk Apple mulai mengembalikan headset Vision Pro, dan ada beberapa alasan di balik keputusan ini

Published • 12 months ago

---

Headset Apple Vision Pro baru-baru ini telah menjadi sorotan karena menerima tinjauan yang beragam sejak diluncurkan. Namun, tidak semua orang terkesan dengan produk VR premium generasi terbaru ini. Meskipun memiliki harga yang cukup tinggi, sekitar USD 3.499 atau sekitar Rp54,6 juta, headset ini dianggap belum mampu menyaingi pesaingnya, yaitu headset Quest 3 dari Meta.

Bahkan, setelah Mark Zuckerberg, CEO Meta, mencoba Apple Vision Pro dan memposting pengalamannya di akun Instagram pribadinya, dia menyatakan bahwa Quest bukan hanya sebagai alternatif yang lebih terjangkau daripada Vision Pro, tetapi juga lebih unggul dalam hal bobot, kontrol gerak, dan fleksibilitas.

Salah satu alasan utama pengembalian headset Apple Vision Pro oleh pengguna adalah karena pembelian tersebut dianggap sebagai taruhan yang berisiko. Meskipun pengguna mungkin dapat memaklumi jika produk generasi pertama memiliki kekurangan, namun kinerja di bawah standar dengan harga yang sangat mahal tidak dapat diterima.

Terlepas dari keluhan-keluhan tersebut, pengguna berharap agar Apple meningkatkan produk mereka dengan menambahkan lebih banyak fitur dan fungsionalitas ke Apple Vision Pro, sehingga pengguna tidak merasa kecewa dengan investasi yang mereka lakukan.

Tidak mengherankan jika banyak pengguna saat ini lebih memilih perangkat serupa yang berbasis Android. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Apple Vision Pro menawarkan teknologi canggih, tetapi masih ada beberapa aspek yang harus ditingkatkan agar dapat bersaing secara efektif dengan produk pesaing. Dengan demikian, pengembangan lebih lanjut pada produk tersebut mungkin diperlukan agar dapat memenuhi ekspektasi pengguna dan mempertahankan posisi Apple di pasar headset VR.